Lucky Man Who Visit Lucky Blog and It Is Lucky Time When You Will Advanture My Posting !! COMENT PLISSS ㋡㋛㋡
Label
- bacott.. (12)
 - Band.. (1)
 - It's Story.. (7)
 - knowledge (8)
 - myself~ (2)
 - pensamiento.. (2)
 - quotes (2)
 - song lyric.. (11)
 
Jumat, 29 November 2013
Kami Adalah Pahlawan Kehidupan
Kami adalah pahlawan kahidupan, mungkin kalian berpikir keras untuk mengartikan kalimat tersebut. Yah, kalimat yang baru saja kalian baca adalah kalimat yang menggambarkan siapa kami? apa peran kami di bumi ini?. Jangan kalian pikirkan kami adalah sosok pahlawan super seperti Superman, Batman, dan Spiderman.
Masih bingung? okeh, saya akan ajak kalian mengupas kalimat tersebut kata demi kata.
Pahlawan, adalah sesosok orang yang berjuang dengan sekuat tenaganya untuk membela/ mempertahankan apa yang menjadi miliknya.
Kehidupan, adalah serangkaian perilaku yang kita lakukan selama kita hidup. Jika kita kaitakan dengan alam, hidupnya manusia tidak terlepas dari hirupan udara. Kata kehidupan disini saya buat untuk mewakili kata hutan.
Nah, intinya kami adalah sesosok manusia yang berusaha mempertahankan hutan. Bayangkan jika investasi hutan semakin menipis di muka bumi ini. Kita mungkin bisa hidup tanpa air dalam beberapa hari, namun hal yang tak bisa kita pungkiri yakni kita tidak bisa hidup tanpa oksigen walau hanya 1 hari.
Sebagai manusia yang hidupnya ketergantungan dengan alam, hendaknya kita sadar bahwa kemana lagi kita mencari oksigen jika alam selalu kita rusak selalu kita babat habis keberadaanya. pikirkanlah sejenak, ratusan bahkan ribuan hutan ditebangi di bumi ini dan beralih fungsi menjadi perumahan penduduk atau bahkan pabrik-pabrik industri.
Terkadang saya berpikir, memang manusia bisa manciptakan sebuah teknologi yang canggih, teknologi yang dapat meringankan manusia, namun disisi lain apakah bisa teknologi-teknologi tersebut menciptakan kebutuhan sederhana manusia, ya OKSIGEN. Jawabannya TIDAK.
Efek rumah kaca yang diisukan sebagai gejala Pemanasan Global ternyata tak banyak mengetuk pintu nurani sebagian insan di bumi ini. Jangankan di luar negri, di Indonesia pun banyak yang tidak peduli. Hutan-hutan dikawasan puncak hampir sebagian di tebang dan dialih fungsikan untuk pembuatan villa. Padahal, jika kita berpikir secara kritis kawasan tersebut adalah kawan penyerapan air hujan terbanyak. Hal tersebut dikarenakan morfologi puncak yang memiliki ketinggian yang lebih dibandingakan daerah-daerah lain di ibukota.
Sudahkah terlintas di pikiran kalian bahwa penebangan hutan merupakan akar permasalahan yang besar bagi bumi. Hutan yang memiliki fungsi penghasil oksigen jika di tebang maka fungsi nya pun akan menghilang. Selain itu, lahan yang terbuka sebagai akibat penebangan pohon tersebut akan dijadikan bangunan tembok maka pernahkah kalian berpikiri kemana larinya air disaat hujan turun? Air yang tidak bisa diserap oleh tanah tersebutlah yang membawa bencana baru yakni Banjir.
Maka dari itu kawan, Hutan merupakan investasi yang paling besar bagi kehidupan manusia di bumi. Mulai sekarang, tanamilah lahan sebelah rumah kalian dengan tanaman yang sekiranya bisa membantu penghijauan dunia. Walaupun sedikit, setidaknya kita sudah berupaya berpartispasi dalam hijaunya bumi.
SAKA WANABAKTI
Member of Saka Wanabakti:
Putra : Alif, Mahanda, Iqbal, Nurrohman, Dwi, Maulana, Rizki, Hasby, Andy, Ridho, Boni, Bobit, Mukhlis, Reza, dll
Putri : Setra, Rahma, Dhea, Eka, Putri, Yolanda, Noni, Sri, Novita, Efry, Gifta, Selly, Maria, Any, Yanti, Neneng, dll
Kakak pembina : Herlizan
Panca Lomba Bhayangkara Jendral Hoegeng Iman Santoso II
Jauh-jauh hari kami disiapkan untuk mengikuti serangkaian latihan untuk menghadapi lomba yang diselenggarakan oleh Polres Banyuasin. Kak Rizon, selaku pembina kami selalu memberikan pengarahan mengenai materi lomba yang akan diperlombakan. Namun, api semangat kak Rizon yang membumbung tinggi tidak tertularkan kepada anak didiknyaa. Sehingga, hampir separuh anggota dari kami tidak hadir. Dan membuat pembagian cabang lomba ditunda sampai latihan selanjutnya.
Pada minggu kedua, anggota yang datang cukup lumayan sehingga menciptakan suasana yang cukup ramai. Pada hari itu, pembagian cabang lomba dilakukan. saya cukup sadar diri untuk mengikuti lagi cabang lomba yang berbau teknologi, yah Teknologi Tepat Guna. Karena, selain cabang lomba tersebut saya tak cukup mampu memprediksikan hasilnya. Pada cabang lomba tersebut saya berpartnerkan seorang junior (Putri Hera Lusmana). Dercak kagum sempat terbesit karena kegigihan usahanya dalam mengikuti cabang lomba tersebut.
Selain itu, nurrohman dan dwi pun di amanatkan dalam cabang lomba yang sama. Titik keberuntungan bagi kami yakni semua anggota yang diamanatkan dalam cabang lomba TTG berasal dari sekolah yang sama. Jadi, kami sedikit bisa bertukar pikiran mengenai teknologi macam apa yang tepat untuk di perlombakan.
25 november 2013, @kwarcab Muba.
Seperti biasanya, malam sebelum hari lomba kami menginap di Kwarcab karena pagi-pagi sekali kami akan berangkat menuju lokasi perlombaan. Selain itu, pada malam tersebut adalah waktu latihan bersama. Jadi yang LTBB, Pionering, TTG, berlatih sesuai syarat cabang lombanya.
Keesokan harinya, 26 november 2013, jam 04.00 am.
Kami berangkat menuju lokasi lomba. 2 jam perjalanan tak begitu terasa karena kami lewati nya dengan tertidur pulas. Yah sebagian dari kami berdendang bernyanyi bersama.
Saat tiba di lokasi kami tertegun, betapa banyaknya peserta lomba. terkadang rasa takut datang dengan tiba-tiba bak petir menggelegarkan bumi. "Apakah mampu kita mengalahkan mereka-mereka?". PASRAH. mungkin hanya kata itu yang sedikit menenangkan jiwa, karena di balik kata pasrah akan selalu ada kata Allah SWT yang kami percaya kekuatannya.
Acara sakral yang tidak bisa dilewati yakni upacara pembukaan, setelah uapacara pembukaan kami (aku dan Putri) langsung menuju lokasi cabang lomba kami. Yah, Lapangan tenis. dari jauh tampak terlihat sepi. Kami berharap, lawan yang kami hadapi tidak menciutkan nyali kami untuk menampilkan teknologi yang kami pikir terlalu amat sederhana ini, Penguat Sinyal Modem. Nurrohan dan Dwi tampak kebingungan mengenai teknologi yang akan mereka buat. Dan ternyata teknologi mereka juga teramat mudah, Senter Serba Guna.
Kalian pasti tak menyangka, bahwa kami berdua memenangkan cabang lomba tersebut. Tak lupa juga Nurrohman dan Dwi. Memang sih, kami tidak melewati acara penyerahan piala secara langsung oleh bapak kapolres Banyuasin, karena kami diharuskan pulang ke Sekayu mengingat keesokan harinya kami akan berangkat lagi menuju Babat Toman untuk mengikuti acara penanaman 1 milyar pohon yang diselenggarakan olah Dinas Kehutanan Musi Banyuasin.
Hal yang paling membuat kami bahagia yakni, tidak hanya dari cabang lomba TTG yang medapatkan juara 1, namun dari cabang lomba LTBB pun begitu. pada cabang lomba Pionering kami mendapatkan juara 2 putra dan juara 3 putri. So Proud We Are. Saat ini, saya hanya bisa berharap semoga pengalaman ini bisa menuntun kami pada perlombaan-perlombaan yang menunggu didepan. Amin.
GO SAKA WANABAKTI.
Langganan:
Komentar (Atom)

